Untuk melakukan perancangan program perlindungan tanaman dengan menggunakan pendekatan kerangka kerja logis digunakan penurunan populasi dan produksi Jeruk Keprok Soe (JKS) sebagai kasus.
JKS merupakan jenis jeruk keprok asli Pulau Timor, khususnya dataran tinggi Kabupaten TTS dan Kabupaten TTU. Pada mulanya jeruk keprok ini dikembangbiakkan dengan biji. Sejak tahun 1970-an, pemerintah mulai mempertimbangkan jeruk keprok ini sebagai komoditas unggulan dan melatih petani untuk melakukan okulasi sehingga pengembangbiakan dapat dilakukan dengan bibit okulasi. Sejak akhir 1990-an, pemerintah Kabupaten TTS, Kabupaten TTU, dan Provinsi NTT melakukan pengembangan secara besar-besaran dengan membagikan bibit okulasi kepada petani. Bibit okulasi diadakan dari penangkar komersial yang memperoleh mata tempel dari pohon induk milik masyarakat yang diperiksa dan diberi ‘peneng’ sebagai tanda layak sebagai pohon induk oleh petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengawasan dan Sertifikasi Benih (UPTD PSB) di bawah Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT. Menurut ketentuan, mata tempel harus berasal dari pohon induk yang ada pada Blok Pengadaan Mata Tempel (BPMT) yang dibangun oleh pemerintah kabupaten.
Meskipun telah dilakukan penanaman bibit okulasi secara besar-besaran, ternyata pupulasi jeruk keprok bukannya meningkat, melainkan terus menurun. Pohon jeruk keprok banyak yang mati muda maupun setelah berproduksi. Menurut pemerintah, kematian pohon jeruk tersebut terjadi hanya karena penyakit diplodia yang disebakan oleh jamur Botryodiplodia theobromae. Pemerintah menolah keberadaan penyakit lainnya sebagai penyebab, meskipun peneliti dan karantina telah menemukan adanya penyakit busuk phtophthora (Phytophthora citroptora), penyakit tristeza (citrus tristeza virus, CTV), dan penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD, disebabkan oleh bakteri Candidatis Liberibacter asiaticus yang dapat menular melalui mata tempel atau dengan perantaraan kutu loncat jeruk asia sebagai vektor). Pemerintah dengan tegas menyatakan bahwa JKS menderita CVPD dan mengharuskan segala informasi mengenai penyakit JKS hanya dapat dikeluarkan melalui satu pintu, yaitu pintu pemerintah. Untuk mengatasi permasalahan penyakit jeruk keprok ini, pemerintah merekomenfasikan pengendalian dengan menggunakan bubur Kalifornia. Menurut petani, meskipun mereka telah menggunakan bubur Kalifornia sebagaimana yang dianjurkan pemerintah, tanaman jeruk mereka tetap mati. Petani mengakui bahwa populasi jeruk keprok terus menurun dari tahun ke tahun, tetapi pemerintah menyajikan data sebaliknya.
Untuk melakukan oerancangan program perlindungan tanaman JKS dari ancaman OPT, lakukanlah perancangan program dengan melibatkan 5-7 kawan dalam satu kelompok dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan KKL.
Selanjutnya silahkan BACA MODUL
Untuk mengunduh modul, silahkan kirim email dengan mengklik menu KONTAK dan menuliskan nama lengkap dan NIM dalam kotak email.
JKS merupakan jenis jeruk keprok asli Pulau Timor, khususnya dataran tinggi Kabupaten TTS dan Kabupaten TTU. Pada mulanya jeruk keprok ini dikembangbiakkan dengan biji. Sejak tahun 1970-an, pemerintah mulai mempertimbangkan jeruk keprok ini sebagai komoditas unggulan dan melatih petani untuk melakukan okulasi sehingga pengembangbiakan dapat dilakukan dengan bibit okulasi. Sejak akhir 1990-an, pemerintah Kabupaten TTS, Kabupaten TTU, dan Provinsi NTT melakukan pengembangan secara besar-besaran dengan membagikan bibit okulasi kepada petani. Bibit okulasi diadakan dari penangkar komersial yang memperoleh mata tempel dari pohon induk milik masyarakat yang diperiksa dan diberi ‘peneng’ sebagai tanda layak sebagai pohon induk oleh petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengawasan dan Sertifikasi Benih (UPTD PSB) di bawah Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT. Menurut ketentuan, mata tempel harus berasal dari pohon induk yang ada pada Blok Pengadaan Mata Tempel (BPMT) yang dibangun oleh pemerintah kabupaten.
Meskipun telah dilakukan penanaman bibit okulasi secara besar-besaran, ternyata pupulasi jeruk keprok bukannya meningkat, melainkan terus menurun. Pohon jeruk keprok banyak yang mati muda maupun setelah berproduksi. Menurut pemerintah, kematian pohon jeruk tersebut terjadi hanya karena penyakit diplodia yang disebakan oleh jamur Botryodiplodia theobromae. Pemerintah menolah keberadaan penyakit lainnya sebagai penyebab, meskipun peneliti dan karantina telah menemukan adanya penyakit busuk phtophthora (Phytophthora citroptora), penyakit tristeza (citrus tristeza virus, CTV), dan penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD, disebabkan oleh bakteri Candidatis Liberibacter asiaticus yang dapat menular melalui mata tempel atau dengan perantaraan kutu loncat jeruk asia sebagai vektor). Pemerintah dengan tegas menyatakan bahwa JKS menderita CVPD dan mengharuskan segala informasi mengenai penyakit JKS hanya dapat dikeluarkan melalui satu pintu, yaitu pintu pemerintah. Untuk mengatasi permasalahan penyakit jeruk keprok ini, pemerintah merekomenfasikan pengendalian dengan menggunakan bubur Kalifornia. Menurut petani, meskipun mereka telah menggunakan bubur Kalifornia sebagaimana yang dianjurkan pemerintah, tanaman jeruk mereka tetap mati. Petani mengakui bahwa populasi jeruk keprok terus menurun dari tahun ke tahun, tetapi pemerintah menyajikan data sebaliknya.
Untuk melakukan oerancangan program perlindungan tanaman JKS dari ancaman OPT, lakukanlah perancangan program dengan melibatkan 5-7 kawan dalam satu kelompok dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan KKL.
Selanjutnya silahkan BACA MODUL
Untuk mengunduh modul, silahkan kirim email dengan mengklik menu KONTAK dan menuliskan nama lengkap dan NIM dalam kotak email.
selamat malam pak, saya mahasiswa jurusan agroteknologi, mata kuliah KPT tahun ajaran 2012/2013 atas nama wihelmus m. touwala...saya sudah mendaftarkan diri di blog KPT semenjak tanggal 7 maret tapi belum di konfirmasi oleh bapak sehingga nama dan email saya belum tertera di blog KPT dan tidak dapat mengunduh bahan ajar serta tugas-tugas lain nya yang memerlukan kode file bahan ajar... atas pengertian dan kebijaksanaan dari bapak sangat saya harapkan....
BalasHapusMantaps Broo Info nya.
BalasHapusGue demen bgt. Sukses ya Broo . . .
Salam kenal.
BalasHapusMantaps Broo Info nya.
Gue demen bgt.
Sukses ya Broo . . . and GBU yaa.