Selamat Datang

Belajar Kebijakan Perlindungan Tanaman adalah blog baru yang dibuat untuk mendukung mahasiswa Faperta Undana mempelajari mata kuliah Kebijakan Perlindungan Tanaman. Pada saat ini blog belum selesai dikerjakan sehingga hanya menyedaiakan fitur layanan secara terbatas. Silahkan kunjungi blog lama untuk memperoleh informasi mengenai fitur layanan yang akan diberikan melalui blog baru ini.

Pemberitahuan Registrasi Mahasiswa

Seluruh mahasiswa peserta kuliah Kebijakan Perlindungan Tanaman semester genap tahun 2018/2019 wajib melakukan registrasi mata kuliah secara daring (online) dan memeriksa hasil registrasi. Lakukan registrasi dengan menggunakan nama yang sesuai dengan nama pada saat melakukan registrasi mahasiswa Undana. Mahasiswa yang tidak melakukan registrasi tidak akan memperoleh nilai akhir semester. Registrasi dilakukan selambat-lambatnya sampai pada 12 April 2019.

Pemberitahuan Ujian Akhir Semester

Ujian Akhir Semester Genap Tahun Akademik 2018/2019 diselenggarakan secara daring (online) pada Senin, 17 Juni 2019. Silahkan mengakses tayangan mengenai Ujian Akhir Semester untuk membaca soal dan pertanyaan ujian serta mengunggah Lembar Jawaban Ujian serta memeriksa untuk memastikan bahwa Lembar Jawaban Ujian yang diunggah sudah masuk.

Pemberitahuan Kuliah Daring 1

Kuliah pada Jumat, 5 April 2019 dengan materi 4.1. Pengendalian Hama Terpadu sebagai Perlindungan Tanaman yang Bersifat Sektoral yang disepakati untuk dialihkan menjadi pada Rabu, 10 April 2019 tidak dapat dilaksanakan secara tatap muka karena dosen bertugas ke luar kota. Sebagai bagian dari pengembangan sistem perkuliahan blended learning, kuliah akan dilaksanakan secara daring. Silahkan baca materi kuliah sampai benar-benar mengerti dan kemudian klik Formulir Mengikuti Perkuliahan Daring, jawab setiap pertanyaan, dan klik tombol kirim untuk memasukkan formulir. Untuk memastikan bahwa formulir yang dikirimkan telah benar-benar masuk, silahkan lakukan pemeriksaan hasil pengiriman formulir. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan daring wajib menandatangani daftar hadir dan mengirimkan file foto daftar hadir yang sudah ditandatangani oleh semua mahasiswa yang hadir.

Pemberitahuan Kuliah Daring 2

Kuliah yang dijadwalkan pada Rabu, 1 Mei 2019 tidak dapat dilaksanakan karena libur Hari Buruh Internasional. Untuk menggantikan, kuliah pada hari tersebut dilaksanakan secara daring pada Senin, 6 Mei 2019 pukul 16.00 WITA untuk mendiskusikan materi 5.1. Pengelolaan Program Perlindungan Tanaman: Daur Pengelolaan Program. Silahkan baca dan diskusikan materi kuliah sampai benar-benar mengerti dan kemudian klik Formulir Mengikuti Perkuliahan Daring, jawab setiap pertanyaan, dan klik tombol kirim untuk memasukkan formulir. Untuk memastikan bahwa formulir yang dikirimkan telah benar-benar masuk, silahkan lakukan pemeriksaan hasil pengiriman formulir. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan daring wajib menandatangani daftar hadir dan mengirimkan file foto daftar hadir yang sudah ditandatangani oleh semua mahasiswa yang hadir. Formulir Mengikuti Perkuliahan Daring harus sudah masuk selambat-lambatnya pada Selasa, 7 Mei 2019 pukul 18.00 WITA.

PemberitahuanKuliah Daring 3

Untuk menggantikan kuliah yang dijadwalkan pada Jumat, 17 Mei 2019 yang tidak dapat dilaksanakan secara tatap muka luring maka dilaksanakan perkuliahan daring pada Kamis, 23 Mei 2014 mulai pada pukul 16.00 WITA dengan materi kuliah 5.3. Pengelolaan Program Perlindungan Tanaman: Evaluasi, Perenungan/Pembelajaran, dan Penyerahan Program. Silahkan baca dan diskusikan materi kuliah sampai benar-benar mengerti dan kemudian klik Formulir Mengikuti Perkuliahan Daring, jawab setiap pertanyaan, dan klik tombol kirim untuk memasukkan formulir. Untuk memastikan bahwa formulir yang dikirimkan telah benar-benar masuk, silahkan lakukan pemeriksaan hasil pengiriman formulir. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan daring wajib menandatangani daftar hadir dan mengirimkan file foto daftar hadir yang sudah ditandatangani oleh semua mahasiswa yang hadir. Formulir Mengikuti Perkuliahan Daring harus sudah masuk selambat-lambatnya pada Jumat, 24 Mei 2019 pukul 18.00 WITA.

Pemberitahuan Softskill

Mahasiswa peserta kuliah Kebijakan Perlindungan Tanaman Semester Genap Tahun 2018/2019 yang sudah melakukan registrasi mata kuliah wajib menyampaikan komentar dan/atau pertanyaan di dalam kotak di bawah setiap materi kuliah yang disampaikan oleh dosen Ir. I Wayan Mudita, M.Sc., Ph.D. Komentar dan/atau pertanyaan yang diajukan dibatasi pada komentar dan/atau pertanyaan yang berkaitan dengan isi setiap tulisan. Komentar dan/atau pertanyaan yang diajukan tersebut akan disalin dan ditempel ke dalam Lembar Penilaian Softskill yang pada akhir perkuliahan wajib dilaporkan denganmenggunakan Lembar Pelaporan Softskill untuk digunakan sebagai dasar penilaian softskill.

Pemberitahuan Tugas

Mahasiswa peserta kuliah Kebijakan Perlindungan Tanaman semester genap 2018/2019 wajib mengerjakan Tugas. Silahkan periksa Halaman Tugas untuk mengerjakan Tugas 1 dan Tugas 2 lalu memasukkan Laporan Tugas sesuai dengan tanggal tenggat yang telah ditetapkan.

Sabtu, 06 April 2019

5.3. Pengelolaan Program Perlindungan Tanaman: Evaluasi, Perenungan/Pembelajaran, dan Penyerahan Program

Print Friendly and PDF
Pada materi 5.1 telah dijelaskan bahwa PHT sebagai pengelolaan hama terpadu yang penerapannya seharusnya dilaksanakan sesuai dengan daur pengelolaan kegiatan. Pada materi 5.2 telah diuraikan daur pengelolaan kegiatan yang tahap-tahapnya bisa berbeda bergantung pada pelaksana kegiatan, tetapi pada dasarnya terdiri atas penilaian masalah dan tujuan, perencanaan/perancangan kegiatan, pelaksanaan/pemantauan kegiatan, evaluasi program, perenungan/pembelajaran program, dan penyerahan program dan telah diuraikan secara lebih rinci tahap penilaian masalah dan tujuan, perencanaan/perancangan program, pelaksanaan/pemantauan program. Pada materi ini diuraikan secara lebih rinci tahap lainnya, yaitu evaluasi program, perenungan/pembelajaran program, dan penyerahan program.

Evaluasi program perlindungan tanaman merupakan tahap dalam daur pengelolaan program yang dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data serta menggunakan hasil analisis untuk menjawab pertanyaan mengenai sejauh mana program perlindungan tanaman yang telah dilaksanakan memberikan hasil dan mencapai sasaran sebagaimana yang direncanakan. Dengan demikian, fokus evaluasi adalah pada indikator hasil dan indikator sasaran dalam matriks kerangka kerja logis rencana program perlindungan tanaman yang dievaluasi. Evaluasi program perlindungan tanaman dilakukan untuk menentukan sejauh mana hasil dan sasaran program bermanfaat, bagaimana meningkatkan manfaat hasil dan sasaran program, dan mencari alternatif apakah ada alternatif yang lebih baik terhadap program perlindungan tanaman yang dilaksanakan. Meskipun fokus evaluasi program adalah pada indikator hasil dan indikator sasaran, evaluasi program tetap dapat dilakukan terhadap kebutuhan masyarakat, proses perencanaan program, serta proses pelaksanaan dan pemantauan program. Dalam hal ini, pemantauan program menjadi bagian dari evaluasi program dalam satu kesatuan yang lazim disebut monev program (program monitoring and evaluation). Yang membedakan dalam hal ini adalah pemantauan dilakukan hanya terhadap kelompok sasaran, sedangkan evaluasi dilakukan terhadap kelompok sasaran dan masyarakat di luar kelompok sasaran. Atas dasar ini, evaluasi program sering disebut evaluasi dampak kolektif (collective impact evaluation).

Pelaksanaan evaluasi program perlu diawali dengan penyusunan proposal dan rencana evaluasi program oleh pihak eksternal yang ditunjuk untuk melakukan evaluasi program. Penyusunan proposal dan rencana evaluasi program dilakukan oleh pihak eksternal dengan berkoordinasi dengan pihak pelaksana program, terutama untuk menentukan ketersediaan sumberdaya untuk pelaksanaan evaluasi program, tujuan evaluasi yang diinginkan oleh pelaksana program, paradigma yang digunakan untuk melaksanakan evaluasi, metodologi pelaksanaan evaluasi, pelaporan hasil evaluasi, dan pemanfaatan hasil evaluasi program. Berkaitan dengan ketersediaan sumberdaya, pelaksanaan evaluasi program menghadapi keterbatasan sumberdaya biaya, waktu, dan data. Untuk mengatasi keterbatasan ini telah dikembangkan pendekatan evaluasi tali sepatu (shoestring evaluation approach) yang mengintegrasikan 6 langkah:
  1. merencanakan dan menentukan lingkup evaluasi, 
  2. menentukan pilihan untuk mengatasi keterbatasan biaya
  3. menentukan pilihan untuk mengatasi keterbatasan waktu
  4. menentukan pilihan untuk mengatasi keterbatasan data
  5. mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan rancangan evaluasi
  6. mengambil langkah-langkah untuk mengatasi ancaman dengan memanfaatkan peluang untuk memperkuat rancangan evaluasi
Keenam langkah pendekatan tali sepatu tersebut selanjutnya dikembangkan menjadi pendekatan evaluasi lima tingkat (five-tiered approach to evaluation):
  1. Tingkat 1: evaluasi penilaian kebutuhan (need assessment) program, kadangkala disebut pra-pelaksanaan program
  2. Tingkat 2: pemantauan dan akuntabilitas program
  3. Tingkat 3: evaluasi kualitas dan kejelasan rencana program (kadangkala disebut pemahaman dan perbaikan)
  4. Tingkat 4: evaluasi pencapaian hasil
  5. Tingkat 5: evaluasi pencapaian sasaran
Dari lima tingkat evaluasi ini, sesuai dengan sumberdaya yang tersedia, ditentukan evaluasi akan dilakukan pada tingkat yang mana. Evaluasi pada tingkat 1 sampai tingkat 3 merupakan evaluasi berorientasi proses, sedangkan evaluasi pada tingkat 4 dan tingkat 5 merupakan evaluasi berorientasi dampak program.

Evaluasi prgram dilakukan dengan tujuan untuk sekedar menentukan keberhasilan pencapaian indikator program guna memastikan keefektifan dan efisiensi pelaksanaan program atau untuk melakukan pemberdayaan (empowerment evaluation). Pada evaluasi untuk memastikan keefektifan dan efisiensi pelaksanaan program, fokus diberikan pada sejauh mana keluaran, hasil, dan sasaran dapat dicapai dengan menggunakan anggaran biaya yang disediakan. Pada evaluasi pemberdayaan, fokus diberikan pada upaya untuk memperkuat pelaksanaan program melalui penetapan visi dan misi, menentukan keterlibatan staf pelaksana program dan kelompok sasaran dalam pelaksanaan program dan melakukan pemeringkatan aktivitas untuk menentukan aktivitas-aktivitas prioritas, dan merencanakan untuk masa depan dengan mengajak staf pelaksana program dan kelompok sasaran untuk memperbaiki rencana program dengan memberikan fokus pada aktivitas prioritas yang telah ditetapkan bersama. Tujuan tersebut masing-masing mempunyai paradigma sendiri sebagai dasar, apakah paradigma positivistik-pascapositivistik, interpretif-konstruktif, atau transformatif-emansipatori. Evaluasi dengan tujuan pertama biasanya didasari oleh paradigma positivistik-pascapositivistik dan dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian kuantitatif, sedangkan evaluasi dengan tujuan kedua didasari oleh paradigma interpretif-konstruktif atau transformatif-emansipatori dan dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif atau penelitian dengan metodologi metode campuran.

Pelaporan hasil evaluasi berkaitan dengan bagaimana format laporan yang disepakati dan kepada siapa laporan hasil evaluasi harus dimasukkan. Laporan hasil evaluasi dimanfaatkan untuk tujuan:
  • Persuasif: untuk mempersuasi kelompok sasaran pada khususnya dan masyarakat pada umumnya mengikuti atau menolak program atau menekan pihak pelaksana program untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan program;
  • Instrumental: untuk mengajak staf pelaksana dan kelompok sasaran memperbaiki program;
  • Konseptual: untuk menghasilkan konsep yang lebih baik mengenai perencanaan dan pelaksanaan program.
Pemanfaatan laporan hasil evaluasi program tersebut sedikit banyak berkaitan dengan paradigma dan metodologi pelaksanaan evaluasi program.

Tahap selanjutnya dalam daur pengelolaan program adalah tahap perenungan dan pembelajaran serta tahap pengalihan. Tahap perenungan dan pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada tim pelaksana program dan kelompok sasaran program untuk merenungkan dan mengambil pelajaran dari hasil evaluasi dan membuat keputusan mengenai perubahan yang perlu dilakukan terhadap program yang dilaksanakan. Tahap perenungan dan pembelajaran merupakan tahap pemanfaatan hasil evaluasi dengan tujuan pemberdayaan untuk tujuan instrumental guna mengajak staf pelaksana dan kelompok sasaran secara bersama-sama melakukan perbaikan terhadap rencana dan pelaksanaa program, biasanya melalui pelaksanaan lokakarya perenungan dan pembelajaran. Hasil lokakarya perenungan dan pembelajaran digunakan secara bersama-sama untuk melakukan perbaikan terhadap rencana dan pelaksanaan program. Untuk program perlindungan tanaman yang dikelola secara mendiri, tahap ini merupakan tahap terakhir dalam daur pengelolaan program. Namun untuk program yang dikelola untuk pihak kedua, misalnya untuk kelompok tani di suatu hamparan, tahap ini diikuti dengan tahap berikutnya, yaitu tahap pengalihan program, dalam hal ini pengalihan kepada kelompok tani untuk selanjutnya mengelola program secara mandiri.

Untuk program perlindungan tanaman yang dikelola untuk pihak kedua, tahap terakhir dalam daur pengelolaan program adalah pengalihan program. Pengalihan merupakan tahap untuk mengakhiri atau mengubah dukungan dan mengalihkan pelaksana program dari pelaksana program kepada masyarakat untuk melanjutkan hasil-hasil yang telah dicapai selama program dikelola oleh pengelola program. Pengalihan program kepada masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain:
  • Proses yang dilakukan untuk mengalihkan program sebagai direncanakan dalam rencana pengelolaan program.
  • Penyiapan dokumen program, mulai dari dokumen perencanaan sampai ke dokumen pemantauan dan dokumen evaluasi program
  • Penyiapan masyarakat untuk menerima pengalihan program, termasuk penyiapan masyarakat untuk mampu mengelola program secara mandiri dan berkelanjutan.
Pengalihan program dilakukan apabila masyarakat telah siap menerima dan mengelola program secara berkelanjutan. Pengalihan program ketika masyarakat belum siap menerima dan mengelola program secara berkelanjutan hanya akan menyebabkan program tidak dapat melanjutkan memberikan manfaat kepada masyarakat.

Latihan
Berbagai program perlindungan tanaman telah dilaksanakan oleh dinas yang menangani pertanian di tingkat kabupaten/kota atau provinsi. Anda dapat merencanakan penelitian evaluasi terhadap program perlindungan tanaman dengan mengubungi dinas yang menangani pertanian di kabupaten/kota atau provinsi di tempat asal Anda. Silahkan rencanakan hal-hal yang perlu Anda persiapkan untuk melakukan evaluasi program perlindungan tanaman dimaksud.

Rangkuman
Evaluasi, perenungan dan pembelajaran, dan pengalihan program merupakan tahap yang melanjutkan tahap pelaksanaan dan pemantauan dalam daur pengelolaan program perlindungan tanaman. Evaluasi program perlindungan tanaman merupakan tahap dalam daur pengelolaan program yang dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data serta menggunakan hasil analisis untuk menjawab pertanyaan mengenai sejauh mana program perlindungan tanaman yang telah dilaksanakan memberikan hasil dan mencapai sasaran sebagaimana yang direncanakan. Tahap perenungan dan pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada tim pelaksana program dan kelompok sasaran program untuk merenungkan dan mengambil pelajaran dari hasil evaluasi dan membuat keputusan mengenai perubahan yang perlu dilakukan terhadap program yang dilaksanakan. Tahap perenungan dan pembelajaran merupakan tahap terakhir dalam daur pengelolaan program perlindungan tanaman yang dikelola secara mandiri. Untuk program perlindungan tanaman yang dikelola untuk pihak kedua, tahap terakhir dalam daur pengelolaan program adalah pengalihan program yang merupakan tahap untuk mengakhiri atau mengubah dukungan dan mengalihkan pelaksana program dari pelaksana program kepada masyarakat untuk melanjutkan hasil-hasil yang telah dicapai selama program dikelola oleh pengelola program.

Glosarium
  • evaluasi dampak kolektif: evaluasi yang dilakukan terhadap pencpaian hasil dan sasaran dengan melibatkan kelompok sasaran dan masyarakat bukan kelompok sasaran
  • evaluasi program: tahap dalam daur pengelolaan program yang dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data serta menggunakan hasil analisis untuk menjawab pertanyaan mengenai sejauh mana program perlindungan tanaman yang telah dilaksanakan memberikan hasil dan mencapai sasaran sebagaimana yang direncanakan.
  • laporan hasil evaluasi: laporan yang memuat latar belakang, lingkup, tujuan dan kegunaan, metodologi, dan hasil dan pembahasan hasil, serta kesimpulan hasil evaluasi.
  • pendekatan evaluasi lima tingkat: pelaksanaan evaluasi program dengan menentukan evaluasi dilaksanakan pada tingkat evaluasi proses atau pada tingkat evaluasi dampak program.
  • pendekatan evaluasi tali sepatu: pelaksanaan evaluasi program dengan memadukan, perencanaan dan menentukan lingkup evaluasi, penentuan pilihan untuk mengatasi keterbatasan biaya, penentuan pilihan untuk mengatasi keterbatasan waktu, penentuan pilihan untuk mengatasi keterbatasan data, identifikasi kekuatan dan kelemahan rancangan evaluasi, dan langkah-langkah untuk mengatasi ancaman dengan memanfaatkan peluang untuk memperkuat rancangan evaluasi
  • pengalihan program: tahap untuk mengakhiri atau mengubah dukungan dan mengalihkan pelaksana program dari pelaksana program kepada masyarakat untuk melanjutkan hasil-hasil yang telah dicapai selama program dikelola oleh pengelola program.
  • perenungan dan pembelajaran: tahap untuk memberikan kesempatan kepada tim pelaksana program dan kelompok sasaran program untuk merenungkan dan mengambil pelajaran dari hasil evaluasi dan membuat keputusan mengenai perubahan yang perlu dilakukan terhadap program yang dilaksanakan.

34 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Apakah dari perencanaan program perlindungan tanaman dengan menggunakan kerangka pikir logis sudah menjawab mengenai sejauh mana program perlindungan tanaman yang telah dilaksanakan sudah memberikan hasil serta sudah mencapai sasaran sebagai mana yang sudah direncanakan?

    BalasHapus
  6. Terimakasih Pak atas materinya, dalam hal ini yang ingin saya tanyakan apakah program-program yang direncanakan ini sudah berhasil mencapai tujuan sesuai dengan rencana, dan jika berhasil berapa banyak (jumlah) program yang sesuai dengan perencanaan?

    BalasHapus
  7. Apakah ada alternatif yang baik dan tepat terhadap pelaksanaan program perlindungan tanaman?

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. terima kasih pak atas materi yang diberikan.diatas menejelaskan fokus diberikan pada upaya untuk memperkuat pelaksanaan program melalui penetapan visi dan misi.
    disini saya ingin bertanya tolong pak jelaskan visi dan misi apa yang dalam pelaksanaan program tersebut?
    terima kasih

    BalasHapus
  10. "Yang membedakan pemantauan program dan evaluasi program adalah pemantauan dilakukan hanya terhadap kelompok sasaran, sedangkan evaluasi dilakukan terhadap kelompok sasaran dan masyarakat di luar kelompok sasaran. Atas dasar ini, evaluasi program sering disebut evaluasi dampak kolektif (collective impact evaluation)".

    dari kalimat diatas saya ingin bertanya apa maksud dari evaluasi dampak kolektif?

    BalasHapus
  11. Apolinaris Angli Ende23 Mei 2019 pukul 20.45

    Terima kasih bapak atas materi yang sudah dipaparkan kepada kami
    saya ingin bertanya dalam evaluasi, Perenungan/Pembelajaran, dan Penyerahan Program manakah program yang paling sulit dilakukan oleh pemerintah maupun masyrakat

    BalasHapus
  12. Fokus evaluasi adalah pada indikator hasil dan indikator sasaran dalam matriks kerangka kerja logis rencana program perlindungan tanaman yang dievaluasi.

    Saya ingin bertanya mengenai bagaimana cara untuk mencapai indikator hasil dan indikator sasaran Evaluasi program perlindungan tanaman dan bagaimana cara untuk mencapai hasil yang optimal dalam evaluasi program?

    BalasHapus
  13. Selamat Malam Pak, Terima kasih atas materi yang sudah pak paparkan
    Menyangkut dengan materi ini, saya ingin bertanya, Jika masyarakat gagal dalam melakukan program secara berkelanjutan apakah ada tanggapan atau tindak langsung yang harus di tangani oleh pemerintah?

    BalasHapus
  14. Pengalihan program di lakukan apabila masyarakat telah siap menerima dan mengelola program secara berkelanjutan.
    Yang menjadi pertanyaan saya adalah:
    Bagaimana jika petani - petani yang mendapatkan sasaran tersebut mereka tidak menerima atau tidak siap? Apakah ada tindakan lain yang di lakukan agar para petani bisa menerima?

    BalasHapus
  15. Terimakasih pak atas materi yang di berikan. Di atas memjelaskan bahawa berkaitan dengan ketersediaan sumber daya,pelaksanaan evaluasi program menghadapi keterbatasan sumberdaya biaya,waktu dan data. Untuk mengatasi keterbatasan ini telah di kembangkan pendekatan evaluasi tali sepatu( shoestring evaluation approach)
    Disini saya ingin bertanya apa yang di maksud dengan pendekatan evaluasi tali sepatu (Shoestring evaluation approach) ???

    BalasHapus
  16. Terimaksih pak atas materi yang diberikan. Di atas menjelaskan bahwa berkaitan dengan ketersediaan sumber daya, pelaksanaan evalusi, program menghadapi keterbatasan sumber daya biaya,waktudan data. Untuk mengatasi keterbatasan ini telah di kembangkan pendekatan evaluasi tali sepatu (Shoestring evaluation approach)
    Disini saya ingin bertanya apa yang dimakasud dengan pendekatan evaluasi tali sepatu (shoestring evaluation approach) ??

    BalasHapus
  17. Dari materi yang sudah saya baca ada pernyataan yang menyatakan tentang pengertian dari evaluasi dampak kolektif yaitu pencapaian hasil dan sasaran dengan melibatkan kelompok sasaran dan masyarakat bukan kelompok sasaran!
    Dari pernyataan tersebut saya kurang memahaminya, mohon penjelasan dari bapak.
    Sebelumnya terimakasih.

    BalasHapus

  18. Mengapa dalam evaluasi program dilakukan dengan tujuan untuk sekedar menentukan keberhasilan pencapaian indikator program guna memastikan keefektifan dan efisiensi pelaksanaan program atau untuk melakukan pemberdayaan?

    BalasHapus
  19. Mengapa pemantauan dilakukan hanya terhadap kelompok sasaran, sedangkan evaluasi dilakukan terhadap kelompok sasaran dan masyarakat di luar kelompok sasaran?

    BalasHapus
  20. perenungan dan pembelajaran: tahap untuk memberikan kesempatan kepada tim pelaksana program dan kelompok sasaran program untuk merenungkan dan mengambil pelajaran dari hasil evaluasi dan membuat keputusan mengenai perubahan yang perlu dilakukan terhadap program yang dilaksanakan dan perubahan tersebut harus selaras dengan program yang dilakukan sehingga semua program tersebut dikatakan berhasil

    BalasHapus
  21. Apa yang dimaksud dengan paradigma positivistik-pascapositivistik,interpretif-konstruktif, atau transformatif-emansipatori ?

    BalasHapus
  22. Dari evaluasi tingkat 1sampai 3 merupakan evaluasi berorientasi proses,sedangkan evaluasi pada tingkat 4 dan 5 merupakan evaluasi berorientasi dampak program.
    Yang ingin saya tnyakan disini apa perbedaan dari tingkat 1 -3 dan 4-5.

    BalasHapus
  23. Dalam pelaksanaan evaluasi program perlu diawali dengan penyusunan proposal dan rencana evaluasi program oleh pihak eksternal yang ditujukan untuk melakukan evaluasi program, yang saya ingin tanyakan yang dimaksud dengan pihak eksternal disini berasal dari pihak mana?

    BalasHapus
  24. Bagimana program perlindungan tanaman dilakukan dan bagimana hasil mencapai sasaran dari program perlidungan tanaman tersebut

    BalasHapus
  25. Selamat sore pak.
    Terimakasih atas materi yang sudah dipaparkan di atas dari materi ini saya ingin bertanya upaya apa yang dilakukan untuk memperkuat pelaksanaan program melalui penetapan visi dan misi

    Terimakasih.

    BalasHapus
  26. Untuk mengatasi keterbatasan ini telah dikembangkan pendekatan evaluasi tali sepatu (shoestring evaluation approach)
    Apa maksud dari evaluasi tali sepatu?

    BalasHapus
  27. Terimakasi pak atas materi yang di berikan .
    Saya ingin bertanya apa yang di maksud dengan evaluasi brorientasi proses dan evaluasi berorientasi dampak program.?

    BalasHapus
  28. Pemantauan hanya dilakukan terhadap kelompok sasaran, sedangkan evaluasi dilakukan terhadap kelompok sasaran dan masyarakat diluar kelompok sasaran, Mengapa hala itu bisa terjadi?

    BalasHapus
  29. Cantika P Setyowat24 Mei 2019 pukul 16.12

    Apakah dengan cara dikembangkannya pendekatan evaluasi tali sepatu dapat mengatasi keterbatasan dari pelaksanaan evaluasi program tersebut?

    BalasHapus
  30. Mengapa pendekatan evaluasi tali sepatu perlu dikembangkan menjadi pendekatan evaluasi lima tingkat ?

    BalasHapus
  31. Ananda Dizyah Apriyati Here24 Mei 2019 pukul 17.16

    Mengapa pendekatan evaluasi tali sepatu perlu dikembangkan menjadi pendekatan evaluasi lima tingkat ?

    BalasHapus
  32. Apakah tidak ada cara lain selain pengalihan program apabila masyarakat telah siap menerima dan mengelola program secara berkelanjutan?

    BalasHapus
  33. apakah dalam program perlindungan tanaman wajib dilakukan pengalihan program?

    BalasHapus
  34. Evaluasi program perlindungan tanaman dilakukan untuk menentukan sejauh mana hasil dan sasaran program bermanfaat, bagaimana meningkatkan manfaat hasil dan sasaran program, dan mencari alternatif apakah ada alternatif yang lebih baik terhadap program perlindungan tanaman yang dilaksanakan.
    Yang di maksud alternatif lebih baik itu contohnya seperti apa?

    BalasHapus

Untuk menyampaikan komentar, silahkan ketik dalam kotak di bawah ini

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...